BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Program upaya khusus (Upsus) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale) adalah prioritas pemerintah pusat demi mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Untuk mensukseskannya, Pemkab Boltim melalui Dinas Pertanian kembali mengusulkan permohonan bantuan prasarana petani ke Kementerian Pertanian. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Pemkab Boltim Ir. Setiono yang mendampingi Bupati Boltim Sehan Landjar SH saat silaturahmi dengan Direktur Jenderal sarana prasarana pertanian (Dirjen PSP) Dadih Permana Mec, Sabtu (10/02/2018) kemarin, di Hotel Aston Manado. Usulan tersebut, kata Setiono, telah diserahkan dan dalam waktu dekat akan segeral disusul dengan proposal. “Yang diusul 50 hand traktor, 1 exkavator mini, 50 perontok multiguna dan 20 pompa air,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Sehan Landjar SH menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksaanaan program pertanian baik yang bersumber dari APBN maupun APBD tidak lepas dari bantuan pemerintah pusat. “Untuk mendukung program Pajale 2018 sebelumnya juga telah diusulkan penambahan alsintan (alat dan mesin pertanian) dan jaringan irigasi desa,” kata Sehan.
Bupati menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir Boltim telah berhasil meningkatkan produksi sejumlah komoditas pertanian diantaranya padi jagung, kedelai, holtikultura dan cetak sawah. “Terkait Prasarana pengumpulan dan pengawetan produk sayuran, Boltim adalah penyumbang 45% bagi produksi di Sulut,” terangnya.
Atas sejumlah keberhasilan itu, Dirjen PSP Dadih Permana Mec menyampaikan apresiasi atas dedikasi Bupati dalam mensukseskan program pertanian di Boltim. Ia juga menghimbau kepada petani yang telah mendapat bantuan Alsintan agar dikelola dalam bentuk upja (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) bukan perorangan sebagaimana aturan dari Menteri Pertanian. “Sebab bila tidak dimanfaatkan atau ditelantarkan maka akan direlokasi di tempat yang membutuhkan,” sebut Dalih
Sebagai Informasi, di tahun 2017 capaian pembangunan ketahanan pangan di Boltim terbilang sukses. Khusus komiditi padi sawah dan jagung terealisasi melampaui target yang ditetapkan dimana untuk padi sawah realisasinya mencapai 25.335 ton dari target 21.754 ton, sedangkan jagung terealisasi hampir 6 kali lipat dari target yaitu realisasi 89.687 ton dari target 16.085 ton. (mg3/Mon77)