Ini Koronologi Peminjaman Uang Rp 2,5 Milyar Oleh Jainuddin Damopolii Menurut Yasti (3)

 

Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow saat menggelar Konferensi Pers di Agra Coffe Kotamobagu tadi malam

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Keesokan Harinya, Jainuddin sampai di Jakarta dan langsung ke rumah Yasti. Dimana, di kediaman Yasti tersebut, dirinya meminta agar Papa Et untuk bisa istirahat, agar bisa segar menjalani sesi pemotretan untuk dipasangkan dengan Ibu Tatong Bara. “Saat itu saya menanyakan ke Papa Et, untuk mencalonkan diri ada uang berapa saat itu. Beliau (Jainuddin.red) menjawab ada uang kepadanya Rp 2,5 milyar. Lalu saya katakan kalau itu masih kecil nominalnya. Namun saya tanya lagi apa uang itu liquid (sudah tersedia)?, beliau menjawab, iya liquid. Ibu Tatong saat itu sudah berada di rumah saya. Begitu Papa Et pulang, saya katakan ke Ibu Tatong, sudahlah bimillah berpasangan saja dengan Papa Et, beliau orang tua, orang baik, sering sholat, biar uangnya sedikit tapi kita yakin ada uangnya untuk saling topang dalam operasional pemenangan nanti,” jelas Yasti.

Baca Berita Sebelumnya : Ini Koronologi Peminjaman Uang Rp 2,5 Milyar Oleh Jainuddin Damopolii Menurut Yasti (2)

Setelah SK dari DPP PAN keluar, Yasti mengatakan pihaknya langsung menggelar deklarasi pasangan TB-JaDi, dan mendatangkan Ketua Umum DPP PAN saat itu pak Hatta Radjasa di Bulan Februari, dimana deklarasi itu  digelar di Lapangan Kelurahan Molinow. “Seminggu setelah deklarasi itu ada masukan ke saya, tentang pak Jainuddin yang serinng menutup pintu rumah, sementara proses Pilwako sudah mulai jalan. Begitu mendengar masukan itu, saya meminta Pak Jainuddin untuk datang ke rumah, dan menanyakan tentang masukan tersebut. Saat itu beliau sampaikan, Itu nho Papa Et mo sampaikan pa Ibu Ketua. kalau Papa Et ini sedangkan mo ba gutat so nda ada doi. boleh papa et mo pinjam dulu doi Rp500 juta pa Ibu Ketua. (itulah yang ingin Papa Et sampaikan ke ibu Ketua, kalau Papa Et ini sudah tidak punya uang, bahkan hanya untuk pergi ke pesta uang sudah tidak ada sama sekali. Kalau bisa Papa Et mau pinjam uang Rp500 juta dulu ke Ibu Ketua),” bebernya.

Yasti mengatakan saat itu dirinya seketika terperangah dan merasa tidak percaya apa yang didengarnya dari mulut Jainuddin. “Saat itu beliau (Jainuddin) memakai baju batik warna hijau. Saya ingat betul. Saya berpikir, bagaimana bisa ini baru selesai deklarasi, tidak bisa mundur lagi kita. Saat itu sekitar pukul 23.00 WITA. saya lantas marah sampai adzan subuh. Kebetulan waktu itu ada uang Rp500 juta di kamar. Ibu Tatong meminta saya untuk memberikan uang RP500 juta itu ke pak Jainuddin. Saya lantas mengambil uang itu dan memberikan kepada Pak Jainuddin untuk diganti kemudian hari, tanpa kuitansi sama sekali, karena saya percaya ke beliau,” bebernya lagi.

Setelah itu berjalannya waktu Proses Pilwako saat itu, masih kata Yasti, Jainuddin dalam masa kampanye, menyumbang atribut 1.000 kaos warna biru dongker, dan pin 1.000 buah. sementara dirinya bersama Tatong Bara menyediakan atribut Kaos Kerah sekitar 40.000 buah, bersama dengan kemeja relawan pemenangan TB-JaDi. “Saat itu saya menanyakan kembali mana yang yang Rp2,5 milyar yang beliau (Jainuddin) janjikan, katanya tersedia (liquid). Beliau katakan ke saya, kalau uang itu masih menunggu ada yang mau dijual. Sebab kata pak Jainuddin, orang yang rencananya mau membeli sesuatu yang akan dijualnya teersebut tidak jadi membayarnya pada Februari, dan nanti akan direalisasi pada Agustus tahun 2013,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.