Mangkir di Apel Perdana, Sanksi Menanti Ratusan ASN Bolmong

BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) telah ditunggu sanksi berupa pemotongan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP), menyusul ketidakhadiran mereka dalam pelaksanaan Apel Kerja Perdana, Senin (06/01/2020), di halaman depan Kantor Bupati Bolmong, Lolak.

Sesuai dengan Laporan Hasil Pemantauan Kehadiran ASN Pasca Libur Nasional dan Cuti Bersama yang bernomor 800/B.03/BKPP/02, ASN yang hadir dalam Apel Kerja Perdana berjumlah 3.887 orang. Sedangkan, jumlah keseluruhan ASN Pemkab Bolmong adalah 4.153 orang.

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pemkab Bolmong, Umarudin Amba saat dikonfirmasi mengatakan, angka tersebut didapat setelah pihaknya melakukan rekapan jumlah ASN yang hadir saat apel perdana tersebut. “Kita melakukan rekapan daftar hadir dari semua instansi.”

Umarudin mengungkapkan, pihaknya menyesalkan ketidakhadiran ASN pada apel perdana tersebut.

“Pemerintah kan sudah memberikan libur panjang, jangan ditambah-tambah lagi,” sesal Umarudin.

Sebelumnya, Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow saat memimpin Apel Kerja Perdana telah menegaskan, akan memberikan sanksi bagi para ASN yang tidak ikut Apel tanpa alasan yang jelas.

“Hari ini merupakan hari kerja perdana bagi ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow. Untuk itu bagi PNS yang pada hari ini tidak mengikuti Apel Kerja Perdana dan tidak disertai dengan alasan yang jelas, maka akan dikenakan sanksi sesuai peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil, serta sanksi berupa pemotongan TPP sebesar 75%,” tegas Yasti.

Terinformasi, jumlah ASN yang tidak hadir karena sakit berjumlah 62 orang, izin dengan keterangan berjumlah 28 orang, cuti berjumlah 12 orang, dan tanpa keterangan berjumlah 164 orang. (udi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.