BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Wacana penerapan New Normal, khusus untuk wilayah Kota Kotamobagu masih dalam pengkajian. Hal itu diugkapkan oleh Kepala dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kotamobagu, dr Tanty Korompot kepada awak media, dalam konferensi pers yang digelar belum lama ini. “Untuk memberlakuan new normal itu tidak main-main. Ada beberapa indicator yang harus kita penuhi. Kita masih memerlukan kajian yang mendalam ataupun perhitungan-perhitungan, terlebih dari Bappenas, dimana datanya bersumber dari pemerintah daerah,” ungkap Tanty.
Meski demikian, Tanty menambahkan kalau pemerintah daerah tetap harus mempersiapkan langkah menuju New Normal tersebut. “Dalam kajian itu ada istilahnya R-0 yang merupakan kode yang digunakan untuk menentukan, sampai sejauh mana penularan di suatu tempat atau daerah. Dimana, ketika R-0 itu kurang dari 1, maka bisa diterapkan new normal, tapi kalau lebih dari 1 atau di angka 1 maka belum bisa dilakukan new normal, sebab dinggap angka penyebarannya masih tinggi,” jelasnya.
Masih menurut Tanty lagi, Rapid test sendiri adalah salah satu cara untuk mengukur, dan bisa dijadikan indicator, apakah sebuah daerah bisa memasuk era New Normal atau tidak. (mg1)