BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Mantan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas, membuat pengakuan mengejutkan usai mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serda Sumatera Utara.
Dalam video yang ditayangkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gerald mengaku kalau keikutsertaan dirinya dalam KLB tersebut, karena diajak oleh mantan kader Partai Demokrat yakni Vecky Gandey.
“Yang mengajak saya untuk mengikuti KLB ini adalah salah satu kader Partai Demokrat yang sudah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Direksi Eksekutif, dan sudah dicabut Kartu Tanda Anggotanya sebagai kader Partai Demokrat. Itu pada tanggal 18 Februari 2021 dia mengajak saya melalui pesan whatsapp untuk mengikuti KLB, dan disampaikan oleh pak Vecky kalau kita ikut KLB ini adalah untuk memilih Ketua Umum yang baru yakni pak Moeldko,bahwa kita gerbong sekarang adalah gerbong Pak Moeldoko,” ungkal Gerald memulai pengakuannya.
Gerald mengaku awalnya menolak mengikuti KLB tersebut, karena dirinya benar-benar mencintai Partai Demokrat dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. “Sebelum dhibungi lagi, saya menghadap Ketua DPC saya yaitu bapak Ir Ishak Sugeha. Saya menanyakan dengan kejadian akan dilaksanakannya KLB ini. Ketika bertemu saya ceritakan, pak Ishak malah marah kepada saya, dan meminta saya jangan ikut gerbong itu karena gerbong itu dusta semua. Gerbong itu salah semua. Cacat hukum ketika akan dilaksanakan KLB, Jadi jangan masuk ke gerbong itu,” tambahnya.
Masih menurut Gerald, dirinya kemudian dihubungi lagi oleh Vecky Gandey lewat telepon. Namun dirinya menyebut kalau dia (Gerald) belum menerima SK hasil revisi struktur, serta posisinya yang hanya sebagai wakil ketua, dan tidak punya hak suara. “Selang beberapa hari kemudian saya ditelepon lagi sama pak Vecky Gandey, bahwa akan mendapatkan uang yang besar, uang yang gede kalau saya mau mengikuti KLB itu. Dengan alasan ketua DPC tidak mau, maka wakil ketua bisa. Saya katakan ke pak Vecky, saya belum pegang SK yang revisi struktur. Dia lantas mengatakan kepada saya, kalau itu tidak apa-apa, cukup ikut saja, kita akan memilih Ketum Baru Pak Moeldoko, karena diiming-imingi uang yang besar Rp 100 juta,” jelasnya.
Mirisnya, uang yang dijanjikan sebesar Rp100 juta tersebut, dikatakan Gerald tidak diterima oleh para peserta KLB. Dimana, uang Rp100 juta tersebut disebut Gerald akan diterima dalam dua termin yakni ketika sampai di lokasi KLB dan ketika selesai KLB. “Yang pertama ketika tiba di lokasi, saya akan mendapatkan 25 persen yakni 25 juta, selesai KLB akan mendapatkan sisanya yaitu 75 juta, tapi nyatanya kita hanya dapatkan 5 juta,” tuturnya.
Karena tidak mendapatkan sesuai yang dijanjikan, para peserta KLB lantas berontak, dimana ini dimulai dari peserta dari wilayah Maluku, ke wilayah Papua dan diikuti oleh peserta lainnya. Melihat suasana seperti itu, mantan Bendahara DPP Partai Demokrat Nazaruddin yang menjadi salah satu inisiator KLB turun tangan, dan memberikan uang tambahan sebesar Rp 5 juta, sehingga total yang dibawa peserta adalah Rp 10 juta. “Pertama dari Maluku berontak karena tidak sesuai iming-iming, kemudia disusul Papua, lalu diamankan oleh Pak Nazaruddin bersama daerah – daerah lain juga.Kita tiba-tiba dipanggil dan diberi tambahan Rp5 juta oleh Pak Nazaruddin sehingga total menjadi Rp 10 juta,” beber Gerald.
Gerald pun meminta maaf kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimrti Yudhoyono, karena telah tergiur dengan iming-iming uang sebsar itu, sehingga mengikuti KLB di Deli Serdang. “Permohonan maaf saya kepada Ketua Umum yang saya cintai, bapak AHY, saya mohon maaf karena ikut KLHB dengan iming-iming uang, dan akhirnya saya hanya mendapatkan Rp 5 juta,” ucapnya. (jun)