BERITATOTABUAN.COM, NASIONAL – tanda pagar atau Hastag #SulutMenangis pada Sabtu 30 Oktober 2021 hari ini, menjadi trending di twitter.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya cuitan hingga belasan ribu kali, yang memakai tanda pagar atau Hastag #SulutMenangis, yang dibagikan para netizen pada twitter hari ini.
Tanda pagar atau Hastag #SulutMenangis ini, diketahui dibagikan terkait dengan aksi demontsrasi dari Aliansi Masyarakat adat Bolaang Monogondow atau AMABOM, yang meminta agar pelaku penembakan di salah satu perusahaan tambang yakni PT Bulawan Daya Lestari atau BDL, bisa diusut tuntas oleh kepolisian, terutama oleh pihak Polda Sulut.
Pak @jokowi ada rakyatmu yg minta tolong..Bantu ramaikan teman-teman, miris lihatnya negara sampai kalah sama mafia tambang,” tulis akun @ChusnulCh__ sembari menandai akun twitter dari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Divisi Humas Polri, Polda Sulut juga Menteri Hukum dan HAM Mohammad Mahfud MD.
Lain halnya dengan akun twitter @p3juangNKRI, yang dalam sahutannya dengan hastag #SulutMenangis, mempertanyakan keadilan atas kejadian di PT Bulawan daya Lestari atau BDL beberapa waktu lalu. “Tanah mereka dirampas, Saudara mereka dibunuh, Lalu pemilik perusahaan dibiarkan sampai sekarang. Masih Adakah Keadilan,” tukasnya, sembari menandai akun twitter dari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Divisi Humas Polri, dan pihak Polda Sulut.
Sementara itu, akun twitter @marv3llll meminta adanya ketegasan pihak Polri, terkait dengan kasus tersebut pada cuitannya, dnegan menandai akun twitter dari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Divisi Humas Polri, dan pihak Polda Sulut.
“Ketegasan institusi Polri kembali dipertanyakan mengenai kasus yang terjadi di Sulut mengenai PETI dan menimbulkan korban jiwa, warga setempat menuntut keadilan. Mohon perhatiannya kepada @ListyoSigitP, @DivHumas_Polri, @poldasulut,” tulisnya.
Pada cuitan milik akun twitter @Gunungkidul16, ikut memberikan semangat kepada masyarakat, semoga upaya yang dilakukan bisa berhasil. “Sedulut Sulut semoga upayanya berhasil. Yang salah mendapatkan hukum yang setimpal,” tuturnya.
Diketahui, Polda Sulut sendiri hingga saat ini terinformasi telah menetapkan 2 tersangka terkait dengan kasus penembahan yang terjadi di wilayah PT BDL beberapa waktu lalu, yang dalam kejadian tersebut menewaskan salah satu masyarakat Desa Toruakat. (mg1)