BERITATOTABUAN.COM, MANADO– Arus kuat minta tunda Pemilihan umum (Pemilu) serentak tahun 2024 didengungkan mulai tahun 2022.
Ini membuat jagad media terseret dengan wacana pro – kontra Pemilu 2024 digeser. Kelompok pendukung dari kalangan istana dan pimpinan parpol di parlemen tawarkan dua tahun ke 2026 atau 2027.
Usulan ini ditentang kelompok dari sebagian partai politik, pengamat dan masyarakat termasuk penyelenggara. Mereka kukuh Pemilu sesuai jadwal Februari 2024.
Melihat fenomena yang lebih banyak menyedot konsentrasi stakeholders Pemilu, Majelis Wilayah Korps Alumni HMI (MW Kahmi) Sulut dan Majelis Daerah Kahmi Manado menggagas seminar nasional bertajuk Pemilu 2024 di tengah ancaman Resesi Ekonomi.
Seminar akan digelar di Hotel Peninsula Manado pada Jumat (17/02/2023) pukul 14.00 Wita sampai selesai.
“Spirit Kahmi Sulut dan Manado menggelar seminar sebagai kelompok strategic yang tujuannya menjaga marwah konstitusi dan kualitas demokrasi Pemilu serentak. Sebelum kami buat seminar, telah didiskusikan berkali kali,”kata Koordinator Presidium Kahmi Sulut Suardi Hamzah.
Seminar nasional menghadirkan lima pembahas. Terdiri dari politikus yang concern dengan Pemilu. Penyelenggara Pemilu dan ekonom.
Tiga dari nasional Anggota Komisi II DPR RI dari FPDIP HM Rifqinizami Karsayuda SH MH. Komisioner KPU RI Parsada Harahap dan Prof Dr Jimly Assidiqh. Dari Sulut ada ekonom Dirut Jawa Pos Grup Suhendro Boroma dan Ketua Bawaslu Sulut Dr Ardiles Mewoh.
Namun kata Koorpres Kahmi Manado Asrul Anom didampingi koordinator tim kerja Waldy Mokodompit, jelang hari seminar, Prof Jimly Assidiqh menyatakan belum siap. Begitu juga Komisioner KPU RI Parsadan Harahap di H-2 mendadak ada rapat penting di KPU RI. Parsa sapaan akrabnya mewakilkan kepada Tenaga Ahli KPU Ri Andika Pranata Jaya, mantan Ketua Bawaslu provinsi.
“Bang Rifky juga Presidium Kahmi Nasional yang terpilih di Palu 2022 lalu. Untuk pemateri lain dapat informasi di H-2 ada kendala. Begitupun Bang Hendro Boroma bertabrakan jadwal dengan agenda beliau di Jawa Pos grup di Jakarta,”ucap Asrul diaminkan Waldy.
Seminar yang akan dipandu mantan ketua umum HMI Haryanto akan mengulas kualitas Pemilu procedural di tengah kondisi ekonomi makro tidak stabil neraca keuangan.
“Kahmi berupaya meramu apa yang berkembang di forum nanti,”kata Waldy.
Untuk para peserta diundang terbatas, hanya sekira 100. Setiap peserta diberi semacam sertifikat seminar, begitu juga para pembicara.
“Peserta terdiri dari pimpinan partai politik, pimpinan ormas, pimpinan OKP, akademisi dan para tokoh agama, politik dan ekonom,”kata Sekretaris tim kerja Sadam Pranoto.
“Puji Allah kegiatan seminar nasional disiapkan hanya dalam waktu sebulan. Kami dapat support dari sebagian besar alumni HMI dan beberapa relasi Kahmi di Sulut,”kata Bendahara tim kerja Rendy Eintu.(**)
