BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Pembangunan jembatan di Kelurahan Pobundayan yang dilakukan oleh CV Sarana Utama, menuai kritikan dari masyarakat. Tidak terkecuali dengan salah satu warga di daerah itu, Hairil Paputungan.
Hairil yang dikenal sebagai salah satu jurnalis senior di Sulut ini, melalui akun facebooknya, bahkan menyebut kalau perusahaan tersebut tidak peka dengan kondisi social masyarakat.
“Kontraktor tidak peka kondisi social masyarakat, dan sangat melecehkan warga. Ini terbukti dengan tidak dibangunnya jembatan alternative, sehingga praktis menutup akses jalan DC Manoppo yang tergolong ramai,” tulis Hairil lewat akun facebook miliknya.
Tidak hanya itu, imbas dari pembangunan jembatan oleh CV Sarana Utama itupun dirasa sangat negative oleh warga. Sebab, dalam tulisan di dinding facebook miliknya, Hairil menulis kalau hal tersebut mempengaruhi akses warga untuk mendapatkan ait bersih, terlebih saat menjalankan Ibadah Puasa seperti sekarang ini.
“Lebih parah lagi, rasa tanggung jawab kontraktor sangat rendah. Pipa PDAM yg mengaliri sebagian besar wilayah selatan Kotamobagu Selatan, pecah dan mengakibatkan warga krisis air bersih jelang ramadhan,” tukasnya.
Hairil pun bahkan menyebut kalau pengawas dalam proyek tersebut, yakni Sonny Tangel tidak bertanggung jawab, dalam proyek berbandrol sekitar Rp2,3 milyar itu.
“Saudara Sonny Tangel sebagai pengawas lebih tidak bertanggung jawab lagi, dengantidak pernah menampakkan batang hidungnya di lokasi proyek. Saya khawatir, proyek ini akan menimbulkan kerawanan sosial. Jika sampai terjadi pertumpahan darah akibat ketidaksabaran warga,” tulisnya.
Atas imbas tersebut, Hairil meminta pertanggung jawaban Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sulut, terkait penunjukan CV Sarana Utama dalam pekerjaan itu.
“Kepada yang terhormat Saudara JE Kenap, Kepala Dinas PU Sulut, saya prihatin dengan keputusan anda menunjuk CV Sarana Utama sebagai kontraktor dalam pembangunan jembatan Kelurahan Pobundayan. Saudara JE Kenap Harus Bertanggung Jawab,” tutupnya. (jun)