Percepat Penanganan Stunting, Ini Langkah Yang Terus Digenjot Dinas PP dan KB Kotamobagu

 

Program Layanan KB Gratis
Ahmad Yani Umar

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU -Upaya percepatan penanganan stunting di wilayah Kota Kotamobagu hingga saat ini terus menjadi atensi pemerintah daerah setempat. Berbagai program dan kegiatan pun dilakukan secara terintegrasi melalui sejumlah instansi terkait dalam rangka pencegahan hingga penanganan angka stunting.

Salah satunya progam optimalisasi penguatan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas atau Kampung KB yang dikelola Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (PPKB) Kotamobagu.

Berkaitan dengan program tersebut,  Dinas PPKB Kotamobagu kembali menyelenggarakan rapat koordinasi dan orientasi tentang pembentukan Kampung KB tahun 2023.

Kegiatan yang digelar di ruang rapat Kantor Dinas PPKB Kotamobagu Senin 13 November 2023 ini, melibatkan sebanyak 27 Lurah dan Kepala Desa di wilayah Kota Kotamobagu.

Menurut Kepala Dinas PPKB Kotamobagu Ahmad Yani Umar melalui Kabid Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan Cindra Buhang, bahwa pelaksanaan rakor dan orientasi yang digelar pihaknya merupakan tindaklanjut Inpres Nomor 3 Tahun 2022 tentang optimalisasi penguatan penyelenggaraan Kampung KB tahun 2023. “Dalam Inpres ini mengintruksikan kepada kabupaten dan kota untuk segera membentuk Kampung KB bukan lagi di tingkatan dusun tetapi secara menyeluruh di wilayah desa dan kelurahan. Untuk itu, Dinas PP dan KB melaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan 27 Kades dan Lurah yang desa dan kelurahannya akan dibentuk menjadi Kampung Keluarga Berkualitas tahun 2023,” ungkap Cindra.

Sebelumnya kata Cindra, Kota Kotamobagu telah membentuk  Kampung KB di 6 desa/kelurahan. Masing-masing Desa Bilalang Satu, Desa Tabang, Kelurahan Kotamobagu, Kelurahan Gogagoman, Kelurahan  Kotobangon dan Kelurahan Pobundayan.

“Untuk itu, Dengan dibentuknya kembali 27 desa dan kelurahan menjadi Kampung KB, diharapkan akan memudahkan lintas sektor dalam melakukan intervensi kebijakan terhadap masyarakat atau keluarga yang beresiko stunting atau anak yang sudah dinyatakan stunting,” harapnya. (junaidi amra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.