BERITATOTABUAN.COM, BADUNG – Kegiatan Bimbingan Teknis 80 Sangadi (Kepala Desa) se Kabupaten Bolmong Timur, ke Provinsi Bali berakhir di Kabupaten Badung.
Setelah sebelumnya menerima materi langsung dari pihak Kemendagri, dan dilanjutkan dengan kunjungan ke sejumlah lokasi wisata di Provinsi itu. Puluhan pamong desa itu, Rabu (16/09/2015) kemarin, para sangadi bertatap muka langsung dengan Bupati Badung Hari Yuda Saka, yang diwakili oleh Asisten I Pemkab Badung Ida Bagus Yoga Segara. Dalam kesempatan itu, Pemkab Badung mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kunjungan para sangadi tersebut ke daerah mereka.
“Tentu kami sangat senang, sehingga atas nama pemerintah Badung tentu sangat berterima kasih ke Pemkab Boltim. Dan mudahan-mudahan pertemuan kita ini akan terus belanjut, ” ungkap Segara.
Selain ungkapan terima kasih, Segera juga memperkenalkan historis dan penghasilan terbesar Kabupaten Badung. Kata dia, dari enam kabupaten/kota dan satu provinsi, Badung paling kecil luas wilayahnya. Tetapi, Badung paling terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) pertahunnya mencapai Rp 3,5 triliun.
“Kalau di daerah lain provinsinya memberikan subsidi atau menyumbang pengahasilannya. Tapi kalau di Bali, Kabupaten Badung yang mensubsidi provinsinya, termasuk juga lima kabupaten yang ada di Bali. Subsidi tersebut di ambil dari hasil PAD pariwisata,” ungkapnya.
Sementara itu, Asisten I Pemkab Boltim, Amin Musa SH MH, mengatakan kunjungan dan bimtek Sangadi Boltim di Badung sangat berarti.
“Kami pilih Kabupaten Badung, karena kami tahu daerah ini paling berhasil dalam sektor pariwisat, yang PAD terbesar kedua setelah kota Surabaya. Sehingga apa didapat oleh Sangadi dalam bimtek ini, diharapkan dapat di terapkan di desa masing-masing,” imbuh Musa.
Selesai pertemuan dengan pemerintah Badung, rombongan Sangadi Boltim langsung, berkunjung ke Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan. Di desa ini Pendapatan Asli Desa (PAD) pertahun mencapai Rp 500 juta, sementara pendapatan dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) nya sebesar Rp 120 miliar pertahun.(Sandy Bawoel)