BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Dugaan penganiayaan terhadap Akbar Kadengkang (13) oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kotamobagu terus mendapatkan perhatian dari beberapa elemen masyarakat yang ada di daerah itu. (baca : Beringas, 7 Anggota Satpol-PP Kotamobagu Diduga Aniaya Anak SMP )
Yayasan Bobato yang selama ini dikenal sangat concern dengan program pendampingan kekerasan terhadap anak dan perempuan, mengutuk keras kasus tersebut.
“Harusnya generasi muda dibentuk sebagai generasi anti kekerasan. Jika, hanya karena kesalahan sedikit saja lantas langsung main pukul, maka jangan heran jika mental generasi Kotamobagu kedepan sarat dengan kekerasan,” ucap Erni Tungkagie, SP salah satu aktifis Yayasan Bobato.
Selain itu, menurut Erni kejadian yang dilakukan oleh instansi dibawah komando Sahaya Mokoginta ini juga sudah mencoreng program Pemkot Kotamobagu dibawah naungan dari BPMD, PP dan KB, yang belum lama ini meluncurkan program ‘Stop Kekerasan Terhadap Anak’,
“Ini aneh, pada saat Pemkot menggencarkan kampanye gerakan ‘Stop Kekerasan Terhadap Anak’, Satpol-PP yang merupakan bagian dari instansi pemerintah justru melakukan kekerasan tersebut terhadap Akbar yang notabene masih dikategorikan anak dibawah umur,” ketusnya,
Erni pun mendesak agar pihak kepolisian menseriusi dan menuntaskan kasus ini.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Dengan alasan apapun harusnya tidak boleh ada kekerasan. Mari ciptakan generasi yang anti kekerasan,” tandasnya, (jun)