ADVETORIAL
BERITATOTABUAN.COM, ADVETORIAL – Desa Solimandungan II Kecamatan Bolaang menjadi desa percontohan untuk Kampung Keluarga Berencana (KB). Hal ini menyusul dengan peresmian desa tersebut menjadi Kampung KB oleh Bupati Bolaang Mongondow Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow, Jumat (12/10/2018) malam ini. Dimana, Desa Solimandungan II sendiri nantinya akan menjadi pusat percontohan dalam menjalankan program keluarga yang sejahtera dan berkualitas, dari 13 Desa Kampung KB yang tersebar di 12 Kecamatan. “Ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden, serta sebagai langkah nyata dari nawa cita ke-13, agar manfaat Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Bupati.
Dalam Kesempatan itu, Bupati mengatakan, Kampung KB merupakan miniatur pelaksanaan program KB secara terpadu dan komprehensif di tingkat desa dan kelurahan, yang dalam penerapannya memudahkan program KB dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi sosial-budaya dan berbagai program penting lainnya. “Kampung KB ini harus memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan sempurnanya. Sekaligus sebagai wadah untuk memberikan akses pelayanan informasi pendidikan,” tuturnya.
Program KB harus dianggap secara serius agar tidak menjadi ledakan penduduk di masa yang akan datang, karena hal ini merupakan tanggung jawab kita semua, baik pemerintah, pihak suasta maupun masyarakat. “Dengan dicanangkannya desa ini sebagai kampung KB, maka harus dibuktikan seluruh pasang usia subur yang berada di desa Solimandungan II harus menjadi peserta KB aktif. Karena jumlah penduduk yang besar harus berkualitas,” tambahnya.
Bupati juga mengingatkan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bolmong, untuk terus mensosialisasikan program ‘Dua Anak Cukup’ dan menghindari ‘4T’ karena selogan ini merupakan potret keluarga ideal. “Program dua anak cukup bisa membentuk keluarga sejahtera, menjadi kehidupan keluarga saling tolerant dan menghormati serta saling berbagi kasih saying. Jangan lupa juga menghindari 4T atau terlalu mudah menikah, terlalu banyak anak, terlalu dekat jaraknya, dan terlalu tua menikah,” himbaunya. (advetorial)