BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Penjabat Bupati Bolmong, Limi Mokodompit menghadiri undangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama 47 Kepala Daerah lainnya, Selasa (07/06/2022), di Istana Negara, Jakarta.
Menurut Limi, undangan Presiden RI itu bertujuan untuk memberikan arahan kepada seluruh Penjabat kepala daerah di Indonesia.
Diungkapkan Limi, Presiden menekankan agar seluruh Bupati dan Wali kota untuk memiliki kepekaan dan perlu ke hati-hatian dikarenakan situasi dunia setelah perang Ukraina, masih berlanjutnya Covid-19.
“Sesuai arahan presiden tadi, kami penjabat-penjabat ditekankan untuk vaksinasi harus terus berjalan dengan berkoordinasi intansi terkait yakni Dinas Kesehatan terutama ketersediaan sarananya, sebab Pandemi Covid-19 belum berakhir,” kata Limi.
Dikatakan Limi, Presiden Jokowi menegaskan bahwa APBN masih kuat dan aman walaupun di beberapa negara seperti Jerman, Amerika, mengalami kenaikan seperti harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga pangan, namun Indonesia masih stabil dan masih terkendali.
Selain itu, lanjut Limi, presiden juga meminta agar mengalokasikan anggaran pilkada tahun 2024, agar dapat berjalan baik, damai dan demokratis.
“Tadi juga presiden bicara kepada Bupati dan Walikota kalo ada lahan kosong agar segera digarap untuk ditanam jagung, padi dan umbi-umbian demi meningkatkan ketahanan pangan,” ucap Limi.
Limi juga menambahkan, Presiden mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bertani demi mengantisipasi kekurangan pangan dan untuk tetap waspada akan adanya kelaparan.
“Presiden juga sampaikan Dana APBN yang dikucurkan ke kabupaten dan kota di Indonesia sebesar Rp197 triliun yang sudah di transfer ke kas daerah, agar dapat di gunakan dan dapat di realisasikan sesuai jadwal dan peruntukannya,” ujar Limi.
Dijelaskan Limi, Presiden telah mengingatkan kepada pihaknya untuk menghindari mengendapnya uang APBN di bank-bank pemerintah dan swasta karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan perputaran uang di daerah.
“Sebab APBN sampai dengan 5 Juni baru 19 persen yang terserap, ini akan mengakibatkan tragedi ekonomi kita melambat,” imbuh Limi.
Lebih lanjut menurut Limi, permintaan Presiden agar APBN direalisasikan untuk membeli produk dalam negeri agar supaya perputaran ekonomi di daerah akan berjalan baik dan dapat teretribusi kepada masyarakat.
Selain itu, produk unggulan lokal agar di masukan ke e-katalog agar dapat memudahkan dan meningkatkan pembelanjaan barang dan jasa, dimana diarahkan untuk pembelian barang dan jasa kepada UKM dan koperasi kelompok masyarakat lain.
“Tadi juga bapak Presiden meminta, kepada Bupati dan Walikota untuk tidak menghambat investasi daerah dan berikan kemudahan-kemudahan dalam hal perizinan, sehingga dapat membuka hilirrisasi, pendirian pabrik pengolahan, sehingga ekonomi daerah meningkat,” demikian Limi. (*)