BERITATOTABUAN.COM, 
BOLTIM – Dekab Boltim desak pemerintah seriusi kelangkaan pupuk yang terjadi di daerah mereka. Pasalnya, hingga Senin (16/01/2017) kemarin, kelangkaan pupuk bersubsidi masih terjadi di daerah tersebut. Akibatnya, sejumlah petani harus membeli pupuk di luar daerah. Bahkan, ada petani yang belum melakukan penanaman karena takut tidak mendapat pupuk untuk proses penanam.
“Saat ini kita krisis pupuk, sebab beberapa petani saya temui mengaku jika mereka membeli pupuk di luar daerah,” terang Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Boltim, Faisal Mamonto.
Salah satu anggota legislatif (aleg) DPRD Boltim, Argo Sumaiku menilai, kelangkaan pupuk terjadi di Boltim akibat kelalaian pihak terkait dalam menunjang kebutuhan pupuk petani. “Kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi sejak Desember, kami heran kenapa ini dibiarkan begitu saja sehingga berkepanjangan sampai saat ini,” tutur ketua Komisi II ini.
Menurutnya, jika terus berlangsung, produksi pangan dalam hal ini beras turun drastis. “Pastinya produksi beras akan turun, sebab seluruh petani bergantung pada pupuk yang bersubsidi,” terang politisi Partai Demokrat ini.
Terkait penyusunan Rencana Devinitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK), Ia menyinggung, tugas para penyuluh yang kurang proaktif di lapangan untuk mengawal penyusunan RDKK oleh kelompok tani. “Penyusunan RDKK oleh kelompok tani harus dikawal hingga tuntas dan seharusnya penyuluh secara mobile berada di lokasi, akibat hal ketidak seriusan tersebut RDKK belum selesai,” ungkap Sumaiku. (Mon77)
