BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM -Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) tengah berusaha menurunkan angka stunting. Hal ini menyusul angka stunting di Kabupaten Boltim meningkat signifikan. Bahkan dari data yang diterima media ini, terdapat empat kasus stunting yang ditangani instansi terkait. “Untuk boltim sendiri hingga saat ini, terdapat empat kasus stunting, dan segera akan dilakukan penanganannya,” kata Sekretaris Daerah Sonny Warokka, jumat (04/11/2022).
Ia menjelaskan, bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara (Sulut) dan Dinas Pengendalian Keluarga Berencana (DPKB) Kabupaten Boltim sebagai tindak lanjut dari audit kasus stunting di Daerah Boltim.
Sekda juga mengatakan, bahwa segala sesuatu menyangkut kesehatan dan keselamatan tidak ada sifat menunda-nunda demi keselamatan manusia segera ditangani.
“Ini merupakan langkah serius dari Pemkab Boltim, dan beberapa kepala Organisasi Pimpinan Daerah sudah ada komunikasi dalam hal mengurangi angka stunting yang berada di Boltim,” terangnya.b”Ada beberapa yang terkendala BPJS namun itu sudah kita cover, ternyata bermasalah di NIK (Nomor Induk Kependudukan) sehingga harus diperbaiki NIK nanti kita akan bantu fasilitasi,” sambungnya.
Menurutnya, penderita stuntingsaat ini menjadi tergert Pemerintah Boltim untuk diseriusi penanganannya dari sekarang hingga seterusnya. “Kita akan ikut target nasional dalam penurunan angka stunting yaitu 2,75 persen. Sehingga kalau kita mampu menurunkan angka stunting 2,75 persen berarti angka stunting di Boltim menjadi 4 persen dari 6,75 persen,” jelasnya.
Adapun sejumlah OPD turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Kadis Kesehatan, Kadis PMD Hendra Tangel, Kepala Dinas Sosial, Imran Golonda, serta Camat Modayag Asral Mamonto. (Rifki Palengkahu)