KOTAMOBAGU – Krisis fasilitas SDN 2 Poyowa Besar semakin mengkhawatirkan karena mengancam kualitas pendidikan ratusan siswa di sekolah tersebut.
Dengan 245 siswa dalam 8 rombongan belajar, ruang kelas sudah tidak memadai.
Kondisi paling parah terjadi di kelas 6 yang menampung 46 siswa dalam satu ruang.
Sementara itu, kelas 4 harus berbagi ruangan dengan 43 siswa, membuat suasana belajar tidak nyaman.
Kepala SDN 2 Poyowa Besar, Fariaty Dadu, mengatakan sekolah sangat membutuhkan dua ruang kelas tambahan.
Ia juga berharap ada pembangunan ruang guru dan UKS yang layak untuk menunjang kegiatan belajar.
Menurut Fariaty, krisis fasilitas SDN 2 Poyowa Besar sudah berlangsung lama dan butuh perhatian serius dari pemerintah daerah.
Sekolah memang mendapat dana revitalisasi sebesar Rp261 juta, tetapi hanya untuk memperbaiki perpustakaan dan jamban.
Ia menegaskan, dana tersebut belum mencakup penambahan ruang kelas baru.
Padahal, kondisi belajar yang padat membuat proses pembelajaran sulit berjalan maksimal.
Selain itu, sekolah juga membutuhkan paving halaman agar tidak tergenang air saat hujan.
Genangan air sering menghambat kegiatan siswa, terutama saat upacara dan olahraga.
“Kami berharap perhatian pemerintah agar fasilitas sekolah segera ditingkatkan. Anak-anak berhak belajar di lingkungan yang layak,” tutup Fariaty.






