BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU –Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara menjemput kedatangan Irjen Kementerian Pertanian DR Jan Maringka SH MH SGCAE, pada Rabu 28 Juni 2023 di Kota Kotamobagu.
Dimana, kedatangan Irjen Kementerian Pertanian itu, dirangkaikan dengan dialog jaga pangan dengan tema sinergi fungsi pengawasan dalam mendukung sektor pertanian, dan berlangsung di aula Rumah Dinas Wali Kota Kotamobagu.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Ir Tatong Bara menyampaikan, Bolaang Mongondow Raya merupakan daerah penyangga komoditi pertanian di wilayah Sulawesi Utara bahkan Gorontalo, sehingga diharapkan lahan pertanian yang luas tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin terlebih sejalan dengan program Marijo Bakobong yang dicanangkan Gubernur Sulawesi Utara. “Melihat potensi lahan pertanian yang begitu subur, tentu masih banyak hal yang harus ditopang, mulai dari ketersediaan bibit, pupuk hingga pengawasan pendistribusiannya. Hari ini Ditjen Kementerian Pertanian hadir di Kota Kotamobagu dengan tujuan membangun dialog terkait pengawasan distribusi dan segala urusan pertanian agar ketahanan pangan kita bisa dijaga. Sekarang kita dituntut untuk menjaga inflasi salah satunya adalah bagaimana menggerakkan sektor pertanian,” ujar Tatong.
Menurutnya, kunjungan kerja Ditjen Kementan RI yang dipimpin langsung Dirjen Dr. Jan S. Maringka SH MH CGCAE, tersebut, tentunya menjadi spirit bagi pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan di Kota Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Raya pada umumnya.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kotamobagu mengucapkan terima kasih kepada pak Irjen Kementan yang hadir di tempat ini, tentu menjadi satu kehormatan sekaligus energi bagi kami untuk terus menyemangati bagaimana program ketahanan pangan ini digelorakan. Mudah-mudahan juga bantuan bibit tanaman dan pupuk yang diberikan dapat dimanfaatkan sekaligus menopang apa yang menjadi harapan bersama yaitu menggalakan ketahanan pangan di semua daerah,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Irjen Kementan RI, Dr. Jan S. Maringka SH MH CGCAE, menyampaikan harapan dengan digelarnya dialog bersama seluruh stakeholder dan masyarakat terutama kelompok petani di wilayah Bolaang Mongondow Raya.
“lagi, karena menghadapi program krisis pangan, kementerian pertanian tidak mungkin bekerja sendiri, sehingga mengajak berbagai stakeholder seperti kepolisian, kejaksaan hingga pemerintah daerah untuk turut mensukseskan program-program pertanian agar bisa berjalan sesuai harapan,” ujarnya.
Masih menurut Maringka, rangkaian kegiatan yang sama juga telah dilaksanakan di Gorontalo dan menyusul Manado dengan prinsip yang sama, yakni saling mengingatkan agar ada keberpihakan pemerintah daerah terhadap pengendalian ahli fungsi lahan.
“Pembangunan infrastruktur terus berjalan namun kita ingin mengingatkan masyarakat bersama pemerintah daerah berkomitmen menjaga agar ahli fungsi lahan pertanian menjadi konsen bersama. Kotamobagu sebagai kota, juga memiliki komitmen yang diharapkan bisa membentuk perda tentang RTRW sehingga membatasi. Artinya pembangunan infrastruktur tetap jalan namun keberpihakan terhadap lahan pertanian juga harus dilakukan,” urainya. (*/junaidi amra)
