BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU — Pemerintah Kota Kotamobagu kembali menunjukkan keseriusannya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Hal ini ditandai dengan kehadiran Wakil Wali Kota Kotamobagu, Rendy Virgiawan Mangkat, S.H., M.H. dalam Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2025, yang digelar pada Rabu (16/7/2025) di Hotel Aryaduta Manado.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Dr. Victor J. Mailangkay, S.H., M.H., yang dalam sambutannya menekankan urgensi kolaborasi antar instansi dalam penanggulangan stunting. Ia berharap rembuk ini mampu menghasilkan kebijakan konkret yang berkelanjutan demi menjamin tumbuh kembang anak-anak Sulut secara optimal.
“Forum ini harus melahirkan langkah strategis dan progresif, agar anak-anak kita tumbuh sehat dan berkualitas sebagai generasi penerus bangsa,” tegas Wakil Gubernur Victor Mailangkay.
Rendy Mangkat, selaku Wakil Wali Kota, turut menandatangani dokumen komitmen bersama sebagai bukti dukungan Pemerintah Kota Kotamobagu terhadap program nasional penurunan stunting. Ia menegaskan bahwa Kotamobagu akan terus memperkuat aksi nyata di lapangan, melibatkan semua lini dan elemen masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kotamobagu, Hj. Dr. Wahdania L. Mantang, M.Kes, kehadiran pemimpin daerah sangat penting dalam mendorong sinergi lintas sektor. Rembuk stunting ini, kata dia, menjadi wadah strategis untuk menyatukan langkah antara pusat dan daerah dalam menanggulangi permasalahan gizi kronis tersebut.
“Tujuannya jelas, agar penanganan stunting bisa terarah, terukur, dan tepat sasaran. Ini butuh koordinasi yang kuat dari semua pihak,” jelas Dr. Wahdania.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran kepala daerah se-Sulawesi Utara, pimpinan instansi vertikal, pejabat OPD provinsi, serta mitra pembangunan yang selama ini aktif dalam program pengentasan stunting. Kehadiran para pemangku kebijakan memperkuat komitmen bersama untuk menurunkan prevalensi stunting secara merata.
Stunting masih menjadi salah satu isu strategis nasional yang mendapat perhatian khusus pemerintah pusat karena berkaitan langsung dengan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kotamobagu terus mendorong intervensi spesifik dan sensitif, dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah desa, tenaga kesehatan, hingga sektor swasta.
Dengan sinergi yang kuat, Wakil Wali Kota Rendy Mangkat optimistis bahwa penurunan angka stunting di Kotamobagu dan Sulawesi Utara bisa tercapai sesuai target nasional. Upaya ini akan terus dilanjutkan demi menciptakan generasi unggul yang sehat dan produktif.*






