BERITATOTABUAN.COM, MANADO– Partai Kebangkitan Bangsa, PKB, secara serentak se Indonesia mendaftar di KPU, Sabtu 13 Mei 2023, begitu juga dengan DPW PKB Sulawesi Utara, yang sekira pukul 14. 00 di Komisi Pemilihan Umum, KPU Sulawesi Utara.
Partai besutan Muhaimin Iskandar yang di Komandoi Lukmanul Hakim sebagai ketua DPW dan Yusra Alhbsyi sebagai sekretaris DPW PKB Sulut ini, membawa caleg caleg terbaik se Sulawesi Utara, terlebih di dapil 4 Bolmong Raya, untuk propinsi.
Salah satunya adalah Muliadi Paputungan, dengan jargon MP.
Pria kelahiran Kotamobagu tanggal 24 September 1983 ini, merupakan putera asli Bungko, Kec. Kotamobagu selatan Kota Kotamobagu, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Kotamobagu dari partai Demokrat, dan sekarang tercatat sebagai Bendahara DPW PKB Sulawesi Utara.
Muliadi Paputungan atau yang biasa disapa akrab masyarakat “Papa Afzal” ini, merupakan alumni SDN N 2 Pobundayan Kotamobagu dan melanjutkan pendidikan SMP di Pondok pesantren LPI PKP Manado, MTS hingga Madrasah Aliyah, MA, kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di fakultas Ilmus Sosial dan Politik, Fisip Unsrat Manado.
Selain tercatat sebagai pimpinan parpol, beliau juga menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua PW. Ansor Sulawesi Utara, dan menjabat sebagai Kepala Kamar Dagang Industri, KADIN Kota Kotanobagu periode tahun 2021-2026.
Beliau merupakan salah satu kader terbaik PKB, yang didaftarkan hari ini oleh PKB Sulawesi Utara, diantara beberapa caleg terbaik yang sudah mengisi line up partai yang lahir dari rahim NU tersebut.
Dihubungi media, Kamis 13 Mei 2024 di Kantor DPW PKB Sulut, Muliadi Paputungan mengatakan, sengaja menggunakan baju adat Mongondow saat mendaftar di KPU, karena dirinya menyadari bahwa dirinya maju sebagai calon Anggota DPRD Propinsi dari PKB dapil BMR ini adalah wujud perjuangan politik masyarakat Bolmong Raya di DPRD Propinsi Sulut.
Sehingga identitas politik BMR harus menjadi ciri khas yang harus saya bawa jika diberikan amanah oleh rakyat tahun 2024 nanti.
“Kepentingan masyarakat BMR, merupakan harga mati bagi saya, yang harus menjadi prioritas. Menggunakan pakaian adat Mongondow ini, adalah bentuk kekuatan politik yang saya bawa, sebagai bentuk kesadaran kolektif saya secara personal, BMR punya posisi strategis dan luas wilayah yang lebih besar di Sulawesi Utara, sekitar 54,5 % dari total luas Sulawesi Utara, sehingga sudah seharusnya kepentingan lokal harus kita dorong sebagai perwakilan rakyat BMR dipanggung politik Sulawesi Utara, ungkap Papa Afzal yang juga di kenal sebagai pengusaha muda dari BMR ini..
Menurut pantauan kami, saat mendaftar, Muliadi Paputungan dikawal oleh para pendukung dan simpatisan. (*)