BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Badan Pengawas Pemilihan Umun Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Bawaslu Boltim) mulai memetakan potensi kerawanan dalam Pilkada Boltim tahun 2020, di antaranya mengawasi netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) serta mewaspadai praktik politik uang.
Kepada Media ini, Rabu 04 Desember 2019. Koordinator Divisi Pengawasan Hubungan Antar Lemabaga dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Boltim Susanto Mamonto mengatakan, pihaknya menjadikan dua hal tersebut sebagai perhatian utama. “Bawaslu mewaspadai dua hal sebenarnya, yaitu money politic dan netralitas ASN. Kenapa? Karena evaluasi pada pelaksanaan pilkada sebelumnya yang paling menonojol dua hal tersebut, kata mantan Wartawan ini.
Terkait potensi politik uang lanjutnya, Bawaslu bersikap akan memaksimalkan pencegahan, menguatkan pengawasan dan menegaskan penindakan. Karenanya masyarakat diharapkan bisa mengambil peran untuk turut mengawasi proses tahapan pilkada di Boltim. “Apalagi di regulasi Pilkada UU Nomor 10 Tahun 2016, jelas yang memberi dan menerima, dua-duanya bisa dikenai pidana,” imbuhnya.
Tambah Santo, Bawaslu Boltim sudah melakukan survey di dua lembaga dan media terkait kerawanan Pilkada. “Kami sudah mensurvey kerawanan pemilu di pihak kepolisian, KPU dan media untuk kemudian dijadikan data dasar untuk menyusun indeks kerawanan Pilkada,” tukasnya.