BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Kinerja pendamping desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, mendapatkan sorotan serius langsung dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boltim, Ir Muhammad Assagaf. Dalam acara Musrenbang Kecamatan kotabunan yang digelar, Rabu (10/02/2016) lalu, Assagaf mengatakan kalau kerja-kerja pendamping desa dalam mendampingi Sangadi untuk penyelesaian administrasi dalam penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), hingga saat ini belum maksimal.
“Peran pendamping desa sangatlah penting. Namun hingga sekarang, kinerja serta tupoksi dari para pendamping desa belum juga kelihatan,” tukas Assagaf.
Assagaf bahkan membeberkan, kalau salah satu bukti tidak maksimalnya kinerja pendamping desa di daerah itu, adalah belum satu pun dari 80 desa di Boltim yang memasukan syarat untuk pencairan dana desa dan alokasi dana desa untuk tahun 2016,
“Syarat yang dimaksud adalah Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes), Rencana Kerja Anggaran Desa (RKADes), Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Hingga kini tidak satu pun desa yang memasukannya. Ini bukti kalau kinerja pendamping desa benar-benar jeblok,” cecarnya,
Assagaf pun menyayangkan para pendamping desa yang bekerja sejak tahun 2015 lalu, akan tetapi peran mereka itu menurutnya belum kelihatan.
“Bahkan lebih parah lagi jika ada Sangadi yang belum kenal siapa saja para pendamping desanya,” bebernya,
“Kalau tidak mampu menjalankan tugas, sebaiknya pendamping desa yang digaji negara mundur dan angkat kaki dari Boltim, ” tandasnya, (sandy)