Beraktivitas di Pantai, Masyarakat Diminta Waspadai Boleran

Beraktivitas di Pantai, Masyarakat Diminta Waspadai Boleran
Foto : weather.gov

BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Masyarakat yang akan beraktivitas di pantai, diminta oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bolmong untuk mewaspadai boleran atau rip current.

“Jika berangkat dari pengalaman, sudah banyak kejadian orang tenggelam terbawa arus,” ungkap Kepala BPBD Bolmong, Syahril Mokoagow.

Menurut Syahril, boleran harus diwaspadai setiap saat karena waktu kemunculannya yang tidak menentu.

“Tidak ada yang tau karena itu proses alam,” ucap Syahril.

Dijelaskan Syahril, boleran disebabkan karena ombak dari laut datang menuju pantai dan berbenturan dengan bibir pantai, sehingga akan memunculkan arus susur pantai, yakni jenis gelombang laut yg berjalan menyusur pinggiran pantai sebelum terseret kembali ke tengah dan disusul ombak berikut, namun pada satu kondisi gelombang seperti itu bisa bertemu dan terpusat hingga menciptakan sebuah arus balik yg terkonsentrasi.

“Hal inilah yang kemudian menciptakan ombak rip current atau boleran. Jadi, semacam gabungan gelombang balik dari beberapa arus,” demikian Syahril.

Diketahui, boleran adalah sejenis ekor palung laut yang akan menarik apa saja menuju ke palung laut yang berada di tengah laut, di mana boleran biasanya ditandai dengan ombak yang nampak tenang dan hanya menggelundung saja sekalipun area di sekeliling bagian kiri kanan ombak memecah.

Selain itu, boleran bisa juga ditandai dengan warnanya yang keruh karena ketika arus susur kembali ke tengah laut, akan menarik material yang ada di pinggir pantai menuju laut lepas sehingga airnya cenderung berwarna keruh.

Dalam ilmu oseanografi, cirinya, aliran air yang tenang di antara gelombang laut yang menuju pantai, serta terpusat melewati jalur sempit (rip chanel).

Aliran air laut yang tenang ini mempunyai daya tarik yang kuat. Kecepatannya bisa mencapai 8 kaki perdetik atau sekitar 5 mil per jam, lebih cepat dari perenang olimpiade sekalipun, sehingga dapat menyeret manusia sampai ke tengah laut dengan cepat. (udi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.