Dinkes Boltim Temukan Produk Makanan Kedaluwarsa di Salah Satu Toko Waralaba

Bagikan Artikel Ini:

 

Tim dari Dinkes Boltim saat memeriksa produk makanan yang ada di toko waralaba / Foto : Rifki Palengkahu

BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM -Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menurunkan tim dalam rangka pengawasan makanan dan minuman di sejumlah kantin ramadhan dan toko waralaba. Dalam pengawasan tersebut, dinkes menemukan produk makanan kedaluwarsa di salah satu toko waralaba di Kecamatan Kotabunan, pada pekan lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Boltim, Saifuddin Gobel, membenarkan petugasnya menemukan makanan kedaluwarsa di salah satu toko yang terletak di Desa Buyat “Iya benar ada produk kadaluwarsa, dan langsung kita ingatkan untuk tidak diperjualbelikan, kata Saifudin Gobel, melalui bidang kesehatan masyarakat, Selasa 12 April 2022 siang tadi.

Selain di toko waralaba indomaret dan alfamart serta toko swalayan lainnya, Dinkes juga melakukan pengawasan di sejumlah kantin ramadhan yang menjual makanan takjil.

Pengawasan tersebut kata dia merupakan rutinitas setiap tahun Dinas Kesehatan turun ke lapangan memeriksa produk makanan dan minuman yang beredar di masyarakat. “Kalau makanan takjil tidak ditemukan bahan yang berbahaya, semuanya layak konsumsi, begitu juga dengan air bersih atau air mineral,” kata Saifuddin.

Lanjutnya juga, untuk mengukur layak atau tidaknya sebuah makanan untuk dikonsumsi, Kata Saifuddin, Dinkes Boltim menggunakan alat sanitarian kit. “Alat tersebut tidak bisa mengeluarkan rekomendasi namun hanya sebagai alat pengukur makanan dan minuman saja,” ucapnya.

Ia juga menambahkan, selain di Kecamatan Kotabunan dan Kecamatan Tutuyan, Dinkes berencana pekan depan akan melakukan pengawasan di wilayah Modayag bersatu. “Semua wilayah akan kita periksa, pekan kemarin di wilayah Puskes Kotabunan, Buyat dan Tutuyan, pekan depan akan turun di wilayah Modayag,” tutupnya.

Reporter : Rifki Palengkahu

Editor : Kamal Babay

author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.